Renjanaku, sekali ini aku menang dari kamu. Kau yang mencuri start sejak semula, menyusupkan angan dan ingin yang begitu besar. Hanya sebentar kubiarkan kau menyelinap dan mengendap dalamku. Lalu, maaf..ku harus usir kau jauh2. Memang berat, dan tak ada yang bilang itu mudah. Terutama untukku, dengan siklusku..dengan masa laluku..dengan keseluruhan diriku. Tapi jangan kau hilangkan bagian rasa, ya kau harus perhitungkan itu. Kuakui sekarang dia lah yang dominan. Jadi bukannya sok suci, atau ingin terlihat suci. Ini adalah pilihannya, dan aku total padanya.
No comments:
Post a Comment